Ketua administrasi Pelatnas PB PABBSI, Dr. Sonny Tobing di Jakarta, Senin (15/05), mengemukakan, untuk lifter yang dipersiapkan mengikuti Asian Games, Doha, Qatar itu telah berlangsung sejak Januari lalu dengan melibatkan sembilan lifter, namun empat lifter diantaranya hingga kini belum berada di Cisarua, tanpa menyebutkan alasan yang pasti.
Keempat lifter yang masih absen mengikuti Pelatnas Asian Games di Cisarua yaitu, Jadi Setiadi (60kg), Gustar Yunianto (62kg), Misdan Yuinf (69kg) dan Okta Dwi Pramita (53kg) yang semuanya berasal dari Lampung.
Menurut Sonny Tobing, secara administrasi, Pengda PABBSI Lampung belum menyatakan pihaknya merasa keberatan lifternya untuk mengikuti Pelatnas di Cisarua tersebut, walaupun hingga kini kenyataannya mereka itu tidak hadir di Pelatnas.
"Saya belum mengetahui secara pasti alasan mereka belum mengirimkan lifternya ke Cisarua itu, tapi saya yakin ada salah komunikasi yang terjadi selama ini," ujarnya.
Sebagai contoh ia menunjuk Bayu yang juga dari Lampung diminta mengikuti Pelatnas SEA Games di tempat yang sama, ternyata sudah bergabung dengan lifter dari daerah lainnya yang juga mengikuti Pelatnas untuk mempersiapkan diri mengikuti multi event Asia Tenggara tahun 2007 mendatang tersebut.
Lifter lain yang dipanggil mengikuti pelatnas SEA Games yaitu Edi (Kalsel) kelas +105kg, Renaldi (Sulsel) kelas 105kg, Tarso ( NAD) kelas 94kg, Yadi Suhartono (NAD) kelas 85kg, Karniawati (Kalbar) kelas 48kg dan Budi Setiawan (Jambi) kelas 69kg.
Menyinggung tentang kemungkinan empat lifter dari Lampung yang tidak mematuhi panggilan dari PB PABBSI untuk mengikuti Pelatnas Asian Games ini, Sonny Tobing tidak berandai-andai, kalau memang sudah ada surat resmi dari Pengda PABBSI Lampung, sudah pasti PB PABBSI mencari pengganti mereka, mengingat multi event Asia itu sudah dekat.
"Kita tunggu saja jawaban dari Pengda PABBSI Lampung dan KONI Pusat tentu sudah mengetahui permasalahan ini sejak lama dan saya rasa juga akan menyetujui apabila langkah yang akan diambil PB PABBSI tentang lifter asal Lampung itu," demikian Sonny Tobing. (*/lpk)